Rabu, 11 Juni 2008

STAN 2008 harapanku


Salah satu mahasiswa yang makin hari makin brontak, g jelas arah dan tujuan kemana. Gara2 gagal UM dan SPMB dan akhirnya ke dampar di PTS, membuat semangat hidup makin DOWN. Sebenernya semua bisa di atasi dengan rasa bersyukur kepada ALLAH akan nikmat yang bisa ku peroleh sampai saat ini. Tapi sebagai anak pertama Aku nggak mau hidupku bergantung terus ama OrTu, paling tidak bisa mandiri dan bisa jadi contoh ketiga adekku yang masih kecil-kecil. Secara materi, OrTu mampu menyekolahkanku mungkin sampai aku usai Wisuda S1 tar di AMIKOM Teknik Informatika. Tapi aku g mampu menanggung beban yang begitu berat, karena kepercayaan sepenuhnya Ortu yang selalu mengutamakan Aku dibanding kebutuhan dirinya dan keluarga. Aku di beri tanggung jawab sebagai anak pertama yang harus mentas dari kuliyah.
Bener2 beban yang berat menurutku sampai aku sendiri tak mampu berbuat lagi musti bagaimana menggunakan wewenang itu. Mungkin keputusanku meninggalkan AMIKOM adalah keputusan yang benar2 berat bagiku, secara aku sudah terbiasa hidup enak, semua mudah didapat hanya dengan sekali uBrow mungkin kalian bisa nyaranin aku buat g boros, tapi bener2 sulit kalo ortu saja selalu memberi uang lebih. Sebagian udah ku tabung, tapi ya gaya hidup borosku tetep aja g bisa ilang. STAN adalah harapanku dan impianku untuk berlatih segalanya disana, mulai dari prihatin uang, perhatian, disiplin, kerja keras. Aku pengen sekali tidak bergantung ama OrTu, mungkin ini jalan yang terbaek untukku, ya ALLAH ijinkanlah hambamu ini untuk memilih jalan untuk kehidupanku dimasa yang akan datang, ridhoilah, dan jadikan semua ini bermanfaat bagi sipapun. AMEEN..