Rabu, 26 Desember 2007

Adilkah Dunia ?

Kenapa sih sekarang aku baru nyadar betapa dunia itu memang adil, kita yang menuai kita juga yang memanennya. Jika ingin sesuatu kita harus membayarnya dengan harganya. Jika kita ingin punya sepeda motor, kita harus menyiapkan uang sebanyak harga motornya. begitu pula dengan impian an cita-cita jika kita ingin jadi orang sukses kita harus membayarnya dengan berbagai macam hal, tenaga, fikiran, dana dan pastinya miliki pondasi yang kuat. Apapun yang kita nikmati yang kita jalani sekarang ini merupakan impian yang kita bayar ari masa dulu. hidup susah ya karena kita mampu membayarnya dengan malas-malasan, hidup tenang karena kita slalu bertawakal dan mendekatkan diri pada ALLAH, dan bagi yang kaya raya dan sukses dia pasti membayarnya dengan harga mahal. Bagaimanapun keadaan kita saat ini senang ataupun sedih, asal kita punya tujuan, impian harapan, dan cita-cita, kiata akan mampu mendapatkannya asal kita mampu membayarnya. Aku ingin kerja di Jepang sebagai seorang Analist 4 tahun yang akan datang. Berarti aku harus siapkan dananya berupa ilmu, skill, kepercayaan dan nilai. Dan untuk menaptkan dana yang aku lakukan yaitu memotivasi diri, ketekunan , pantang menyerah, siap hadapi resiko, berani, tuguh dan gigih, berprinsip, mampu hadapi kenyataan sekarang dan tetap memandang dunia seperti apa yang aku impikan. Dunia ini ga ada yang namanya impian berjalan mulus, semuanya ada kalanya naik dan turunnya. Contohnya saja yang terjadi padaku saat ini, dulu saat pertmakali masuk Amikom hatiku merasa optimis sekali akan sukses di sekolah ini, namun seiring jalan nya waktu kebimbangan pun singgah padaku. Semula semua ini berasa berasal ari hobiku browsing internet, saat ku buka salah satu blog disitu diceritakan tentang seseorang mahasiswi lulusan AMIKOM yang tengah mencari kerja. Kata seorang dalam perusahaan, ia rela menyisihkan orang-orang pelamar kerja selain dari lulusan AMIKOM dengan alasan demi JALA, tapi apa yang didapatkan perusahaan hanyalah sebuah omong kosong, alumnus yang dipercaya dipkerjakan ternyata tidak sesuai yang diharapkan. Seminggu pertama kerja iamasuk, tapi seminggu setealh itu ia mbolos kerja.
Kenapa bisa begitu? masa lulusan D3 aja mbuat iklan aja ga bisa. tanda tangan besar. koq bisa sich kaya gitu, kalo aku menilai hal ini berasal dari pribai wanita tsbt, mungkin semasa kuliyahnya ia g pernah belajar atau memang sekolah nggak mengajarkan. Inilah yang seharsnya menjaikan koreksi Sekolah (aku sebut sekolah, memang amikom itu STMIK) ataupun para yuniornya. Sekolah tanggapai bagaimana kita harus membangun lagi agar lulusannya berkualitas..
Yunior tanggapi apa sih yang dilakukan tu mahasiswa kok lulus mbuat desain saja nggak bisa.
Sebagai yunior janganlah pandang sebelah mata, hal ini terjadi hanya personal saja masih banyak kok lulusan AMIKOM yang keren lulus cumlaut dan bekerja di perusahaan asing ternama. Semua itu kembali pada diri kita seniri. Mereka yang sukses adalah mereka yang mau membayar harga yang di pasang. Jadi kesimpulannya, kita harus tetapkan target yang akan kita bayar, dan berusaha agar mampu memenuhi harga target kita. Dan yang terpenting tetaplah teguh pendirian saat aa goncangan sebesar apapun, asal kita dimana kita berada dan tahu kemana arah kita untuk masa depan.Tetaplah percaya diri dan semangat..


Tidak ada komentar: